9 Minuman Jahe yang Bisa Dibikin di Rumah, Lezat Hangat Sehat

Jahe/ ist
Jahe/ ist

Sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim pancaroba pada awal November ini. Kondisi cuaca yang berubah dengan cepat menyebabkan tubuh rawan terserang penyakit.


Indonesia terkenal sebagai penghasil rempah dan beragam temu-temuan yang lezat lagi bermanfaat untuk kesehatan. Salah satu yang paling populer adalah jahe dengan berbagai variannya yakni jahe merah, jahe emprit, jahe gajah, dan lain sebagainya.

Jahe adalah salah satu temu-temuan yang tumbuh subur di Indonesia. Tanaman yang satu ini punya manfaat kesehatan yang luar biasa bagi tubuh.

Mengutip Halodoc, Jahe mengandung berbagai senyawa kimia yang berdampak positif untuk tubuh. Gingerol adalah salah satu senyawa kimia yang punya peran yang amat penting untuk kesehatan tubuh.

Bukan cuma memberikan efek hangat, gingerol juga mampu menghentikan pertumbuhan bakteri seperti E.coli dan shigella.

Manfaat lain jahe di antaranya; mengurangi mual, mengatasi nyeri otot, meringankan gejala arthritis, menghambat pertumbuhan kanker, menurunkan gula darah, meringankan nyeri haid.

menurunkan kolesterol, dan meredakan gangguan pencernaan.

Sejak zaman dahulu, jahe telah banyak digunakan untuk keperluan obat maupun konsumsi yang bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan. Selain bumbu, jahe juga bisa dikonsumsi langsung dalam bentuk minuman.

Berikut ini adalah 9 minuman berbahan dasar jahe yang menyehatkan tubuh dan bisa dibikin sendiri di rumah:

1. Bandrek

Minuman yang satu ini mudah kamu temui di dataran Sunda. Tak sulit kok untuk membuat bandrek. Bahan utamanya hanya jahe dan gula merah saja. Namun, untuk menambah aroma dan kehangatan, biasanya minuman ini kerap ditambahkan serai, daun pandan, kayu manis dan cengkeh. 

2. Wedang Uwuh

Dari namanya saja pasti kamu sudah bisa menebak asal dari jenis minuman jahe ini. Ya benar, wedang uwuh adalah minuman berbahan jahe yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ciri khas dari minuman yang satu ini adalah warnanya yang merah dari kayu secang. Selain jahe, wedang uwuh ini terdiri dari dari pala, cengkeh, kayu manis, dan secang. Cara penyajiannya juga mudah dan tidak perlu penyaringan yang menjadi ciri khas wedang uwuh.  

3. Bandrek

Minuman yang satu ini mudah kamu temui di dataran Sunda. Tak sulit kok untuk membuat bandrek. Bahan utamanya hanya jahe dan gula merah saja. Namun, untuk menambah aroma dan kehangatan, biasanya minuman ini kerap ditambahkan serai, daun pandan, kayu manis dan cengkeh. 

4. Bajigur

Sama seperti bandrek, bajigur juga merupakan minuman tradisional asal Sunda. Bedanya, bajigur berbahan dasar santan kelapa dan gula aren. Garam dan bubuk vanili juga kerap menjadi tambahan dalam minuman ini.

Dalam penyajiannya, kolang-kaling atau dalam bahasa Sunda bernama cangkaleng ini menjadi pelengkap dalam bajigur.

5. Bir Kotjok

Meski namanya bir, tapi minuman tradisional ini tidak mengandung alkohol sama sekali. Justru bir kotjok seratus persen berbahan rempah-rempah.

Minuman ini terdiri dari jahe merah, kayu manis, cengkeh, dan gula merah. Bir kotjok bisa kamu temukan di wilayah Sunda seperti Bogor, Bandung atau Cirebon.

6. Bir Pletok

Nah, kalau bir pletok ini adalah minuman khas Betawi. Bir pletok terbuat dari jahe, pandan wangi, sereh, dan secang. Sama seperti bir kotjok, bir pletok juga tidak mengandung alkohol sama sekali. Namanya bir pletok karena pada proses pembuatannya timbul suara “pletok” saat dikocok. 

7. Wedang Secang

Secang adalah salah satu bahan untuk membuat wedang uwuh. Namun, kayu secang sendiri juga biasa dibuat minuman tersendiri. Minuman ini berasal dari Jawa Tengah dan tentunya berwarna merah dari kayu secangnya. Wedang secang juga kerap dicampur dengan jahe, sereh, kayu manis, dan kapulaga.

8. Sekoteng

Nah, kalau minuman yang satu ini pasti sering kamu temui. Pasalnya, sekoteng sering dijual keliling menggunakan pikulan atau gerobak. Sekoteng adalah air rebusan jahe dengan bahan pelengkap lainnya, seperti roti, kacang tanah dan kolang kaling.

9. Wedang Ronde

Sama seperti sekoteng, wedang ronde juga cukup populer karena sering dijual di pinggir jalan atau berkeliling. Bedanya dengan sekoteng, wedang ronde lengkap dengan tambahan isian bola-bola sagu yang berisikan kacang. (rsm).